Indonesia juga bisa disebut dengan Negara budaya karena di Indonesia kaya akan budaya,Setiap daerah yang ada di Indonesia pasti mempunyai budaya dan tradisi masing – masing. Sampai saat ini masyarakat di setiap daerah masih tetap melakasanakan acara budayanya. Berikut ini merupakan salah satu pesta adat “Bongkaa Ta`u” yang ada di Desa Waleale Kecamatan Tongkuno Selatan Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Pesta Adat “Bongkaa Ta`u” ini di Waleale Dari dulu sampai sekarang masih tetap di laksanakan, acara ini selalu diadakan setiap tahun pada saat sore hari setelah shalat Idul Fitri.
Dalam proses pelaksanaan Acara ini di mulai dengan pembuka yaitu dengan melakukan ritual pembacaan doa yang di lakukan oleh Orang tua kampung yang ada di kampung ini, setelah itu di mulailah dengan Tarian Mangaru pembuka Acara yang di Lakukan oleh pejabat sara/adat yang memang bertugas untuk itu, dalam proses tersebut diiringi dengan bunyi gendang yang khas daerah ini.
Beberapa menit kemudian setelah melakukan beberapa kali putaran “mowano ani” ini membuang tongkat yang di Ujungnya ada kerincing yang untuk masyarakat dearah ini menyebutnya Nggiri – Nggiri, Maka tidak berapa lama ada anggota sara yang lainnya datang mengambil nggiri – nggiri tersebut, kemudian terjadilah duel antara “mowano ani” dan yang pungut nggiri-nggiri. Setelah beberapa lama berduel maka salah satu dari yang berduel memberi tanda agar duel di akhiri dan duelpun selesai. Para pegawai sara/adat yang melakukan tarian mangaru untuk pembukaan, kembali ke tempat duduk semula maka acara selanjutnya sudah bisa di isi untuk umum jadi siapa saja di antara penonton yang mau uji nyali adu ketangkasan di arena sudah diperbolehkan.
Banyak para penonton yang masih muda – muda turut meramaikan dengan cara ikut mangaru uji nyali dan adu ketangkasan. Dalam acara ini biasanya setiap yang turun dalam arena sudah siap dengan badik atau pisau kecil. terkadang ada juga yang membawa keris, Namun ada juga yang dalam duelnya di arena hanya menggunakan tangan kosong tidak menggunakan senjata tajam.
Dalam duel di arena tak ada menang dan tak ada kalah karena ini cuma hiburan sehingga setelah duel selesai tak ada yang namanya dendam, Sportifitas, kebersamaan dan kekeluargaan sangat di junjung tinggi. Semoga saja tradisi tetap lestari dan masih bisa di saksikan oleh generasi selanjutnya.