Sagu merupakan salah satu tanaman yang banyak mengandung karbohidrat, sehingga beberapa suku di indonesia menjadikannya sebagai bahan makanan.Beberapa daerah di Indonesia seperti Irian jaya, Maluku dan sebagian daerah yang ada di Pulau Sulawesi masih menjadikan sagu sebagai suatu bahan pokok makanan. Kuliner atau makanan yang terbuat dari sagu di Sulawesi Tenggara khususnya Suku Tolaki menyebutnya dengan nama “SINONGGI”. Bentuk sinonggi sama dengan “PAPEDA” yang merupakan kluiner khas daerah yang ada di Maluku dan Irian Jaya.Daerah lainnya di Pulau Sulawesi seperti Daerah Palopo Sulawesi Selatan Menamakan Sinonggi atau Papeda dengan nama Kapurung, Ketiga nama makanan yang terbuat daari sagu ini bentuknya sama hanya saja namanya berbeda.
Proses pembuatan sinonggi tidak terlalu sulit,rumit dan ribet, Cukup dengan menyediakan tepung sagu dalam baskom kemudian untuk lebih bagusnya sagu yang sudah bercampur air kita saring agar tidak ada sagu yang menggumpal, Kemudian kita mask air sampai mendidih setelah itu sagu yang telah kita saring bersama air disiram dengan air panas sambil sagu yang ada dalam Baskom diaduk sampai mengental. Seselah mengental maka jadilah Sinonggi dan siap untuk dihidangkan. Dalam proses makan sinonggi Harus di Campur dengan Kuah Ikan Parende atau kuah ayam tawa oloho.
Sinonggi berwarna putih dan sangat lembek seperti lem kanji, cara makannya pun tidak seperti makan nasi dengan ikan, Agar sinonggi terasa lezat saat disantap Ada tahapan – tahapan yang akan kita lakukan agar makanan yang bentuknya seperti lem ini terasa nikmat saat disantap.
Pada tahap pertama yang kita lakukan adalah mengambil kuah ikan yang biasanya di taroh berdekatan dengan piring sinonggi saat penyajiannya, Lalu ambil irisan jeruk tuk melakukan perasan pada kuah ikan, perasan air jeruk purut kita lakukan sesuai selera, Kemudian, masukan ikan dan sayuran. Setelah itu yang terakhir, masukan sinonggi dalam kuah ikan selagi masih panas. Jika sudah seperti itu kita mulai menyantap sinonggi. Kebanyakan pecinta sinonggi di kota kendari dalam menyantap sinonggi tidak menggunakan sendok tapi menggunakan tangan, dengan cara sinonggi dicubit dengan tangan lalu dilahap. Bagi anda yang ingin mencoba kuliner sinonggi ini satu hal yang perlu di ingat yaitu sinonggi terasa kurang lezat kalau di kunyah tapi langsung di telan kurang lebih seperti makan cendol.
Penggemar kuliner sinonggi tiap tahun terus bertambah maka tak heran kuliner khas Sulawesi tenggara ini telah merambah hotel dan restoran sebagai menu istimewa dan menjadi salah satu menu dalam perjamuan tamu-tamu pemerintah setempat. Di Kota Kendari sendiri, sudah ada puluhan warung makan yang menyajikan makanan khas Tolaki ini. Untuk pasokan bahan bakunya, para pedagang tidak perlu bersusah-susah ke daerah pedalaman mencari tepung sagu karena sudah banyak dijual di pasar-pasar tradisional dengan harga terjangkau.
Bagi anda yang suka jalan – jalan kuliner Sinonggi boleh dicoba untuk mengobati rasa penasaran anda terhadap kuliner khas Suku Tolaki Provinsi Sulawesi Tenggara.
- KAMBEWE KULINER KHAS MUNA DAN BUTON
- MAKANAN KHAS SUKU BUTON, MUNA DAN WAKATOBI
- IKAN PARENDE KHAS PULAU BUTON