Sulawesi Tenggara merupakan salah satu propinsi pulau yang memiliki banyak sumber daya alam dan tempat wisata yang sangat mengagumkan, Maka Tak heran jika Sulawesi Tenggara saat ini menjadi salah satu tujuan pariwisata yang ramai dikunjungi para turis lokal maupun mancanegara. Selama ini yang kita tahu kalau benteng terluas di dunia ada dil Luar negeri yaitu Denmark tapi Siapa sangka ternyata Benteng Terluas di Dunia ada di Provinsi ini, tepatnya ada di Pulau Buton namanya Benteng Keraton Buton. Benteng Keraton Buton terletak di Kota Bau-bau Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada bulan September 2006 Benteng Kertaon Buton ditetapkan sebagai Benteng terluas di Dunia oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book Record dengan luas 23.375 Hektar.
Benteng Keraton Buton memiliki bentuk yang cukup unik dan tembok benteng ini terbuat dari batu gunung dan karang. Pada bagian-bagian bukit yang terjal tinggi tembok Benteng bisa mencapai 4 Meter, sedangkan ketebalan sampai 2 Meter. Jumlah pintu yang ada pada benteng ini sebanyak 12 Pintu dan masing – masing pintu mempunyai nama berikut nama – nama pintu atau lawa yang ada di Benteng Keraton Buton : Lawana Lanto, Lawana Labunta, Lawana Kampebuni, Lawana Waborobo, Lawana Dete, Lawana Kalau, Lawana Bariya, Lawana Burukene, Lawana Melai, Lawana Lantongau, Lawana Gundu-gundu, dan Lawana Rakia. Menurut Sesepuh yang ada di sana jumlah 12 Pintu pada Benteng Keraton Buton sesuai dengan jumlah lubang yang ada pada tubuh manusia, yaitu dua lubang mata, dua lubang hidung, dua lubang telinga, satu lubang anus, satu lubang mulut, satu lubang kencing, satu saluran sperma, satu lubang pusat, dan satu lubang keringat atau pori-pori.
Bagian dalam Benteng kita bisa jumpai Mesjid Agung Keraton, Masjid ini dibangun dua abad setelah masa kesultanan di Buton, tepatnya pada abad 18, pada masa pemerintahan Sultan Sakiuddin Durul Alam. Bangunan segi empat berbentuk tumpeng hingga kini masih berfungsi sebagai tempat ibadah, mampu menampung jamaah hingga 500 orang. Masjid Agung Keraton Buton dibangun berdasarkan arsitektur sederhana namun setiap komponen bangunannya sarat dengan simbol yang kaya akan makna. Menurut Walikota Baubau, MZ Amirul Tamim, rangka masjid menggunakan 313 potongan kayu, sama banyaknya dengan jumlah tulang rangka manusia, serta dilengkapi 12 pintu dan jendela sebagai simbol jumlah lubang dalam tubuh manusia, seperti lubang hidung, telinga, mata, mulut, dan seterusnya.
Bagi anda yang suka jalan – jalan dan menyukai wisata budaya, Benteng Keraton Buton Layak untuk di kunjungi. Untuk menuju Benteng Keraton Buton, kita bisa dijangkau dengan kapal laut atau Pesawat. Dari Kendari, ibukota Sulawesi Tenggara, waktu tempuh dengan pesawat sekitar satu jam, sementara dengan kapal laut sekitar 5 Jam. Jika menggunakan pesawat, setibanya di bandara Betoambari, Bau-bau, hanya butuh sekitar 30 menit saja ke benteng ini. Sejumlah penginapan juga tersedia sepanjang jalan dari arah bandara hingga ke arah pantai. Semuanya bisa diakses dengan mudah karena Bau-bau termasuk kota kecil.
Baca Juga :